Tampilkan postingan dengan label Medicine. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Medicine. Tampilkan semua postingan

Minggu, 12 September 2010

Choose your Medical Specialty

So, you want to be a medical specialist? I find this chart quite interesting.


or if you are quite patient, you can go through UVA's 130 questions.

If your know what type of person you are, you can see Myers-Briggs guide to specialties.

So, with those kind of methodoligies you may choose your specialty. You choose?

Jumat, 10 September 2010

Bagian TERBERAT Bekerja Sebagai Dokter

Dalam pengalaman pribadi saya sebagai dokter, hal terberat dalam pekerjaan ini bukan jam jaga yang panjang, bukan juga tidak ada waktu libur (di tempat saya bekerja, hari liburpun kami masih bergantian shift jaga, termasuk hari ini, hari lebaran), bukan juga menghadapi pasien atau keluarga pasien yang rewel.


Hal terberat dalam pekerjaan ini, menurut saya adalah menghadapi KEMATIAN PASIEN. Kematian pasien sering sampai terbawa-bawa dalam mimpi, seperti mimpi saya semalam :-( dan kehilangan yang dirasakan bisa terasa sampai berhari-hari.

Perasaan sedih, kehilangan dan rasa iba melihat keluarga pasien yang ditinggalkan sangat sulit untuk dilupakan, mungkin untuk profesi lain tidak pernah merasakan hal seperti ini, tapi TS sekalian pasti pernah merasakan hal seperti ini. Satu hal lagi yang kadang membuat sedih karena kadang perasaan kehilangan pasien cuma kita sendiri yang merasakan, hal ini susah dibagikan ke orang lain, makanya banyak dokter yang menanggung kesedihan ini sendiri.


Menurut penelitian di University of Pittsburgh yang di publikasikan di British Medical Journal, semakin lama dokter merawat pasien semakin meningkat kemungkinan dokter tersebut merasa kehilangan ketika pasien tersebut meninggal.


Saran dari penelitian diatas, setiap calon dokter (mahasiswa kedokteran) sejak masih dibangku kuliah harus telah dipersiapkan secara emosi untuk menghadapi hal-hal tersebut, melalui upaya ini diharapkan setelah memasuki masa klinik (koass) mahasiswa telah siap secara emosi.

Selasa, 07 September 2010

Dokter Juga Manusia

Bekerja sebagai dokter yang sehari-hari menghadapi 'keluh-kesah' pasien mengenai penyakitnya, malah kadang pasien 'mengeluhkan' tentang masalah pribadinya dan seorang dokter juga seringkali harus mengambil keputusan yang menyangkut kehidupan pasien. Menghadapi keadaan seperti ini sebagian malah dalam pengalaman saya, hampir sebagian besar sering mengeluh, emang sudah sifat manusia kali ye...Dokter juga manusia bro...

Dari hasil interview beberapa dokter di Amerika kita bisa lihat, ternyata keluhan para dokter hampir sama dimana-mana (hehehe..., this is my personal opinion).

Mungkin ini yang sering muncul dalam benak para dokter dalam menghadapi rutinitas menghadapi pasien:
“I am utterly tired of being your mother. Every time I see you, I have to say the obligatory, “You need to lose some weight.” But you swear you “don’t eat anything.”  — Cardiologist, Brooklyn, N.Y.
“I wish patients would take more responsibility for their own health and stop relying on me to bail them out of their own problems.” — ER physician, Colorado.
 Dalam menghadapi makin 'ganasnya' para pengacara, mungkin ini yang sering terlintas dalam benak para TS:
“Not a day goes by when I don’t think about the potential for being sued. It makes me give patients a lot of unnecessary tests that are potentially harmful, just so I don’t miss an injury or problem that comes back to haunt me in the form of a lawsuit” — ER Physician, Colorado Springs, Colo.
 What's your unspoken complaint to your patients? :p

Nearly God


"In nothing do men more nearly approach the gods than in giving health to men" (Cicero)

Minggu, 05 September 2010

Demam dan Malaria

Sejak bekerja sebagai tenaga medis di Papua, setiap bertemu pasien yang menderita demam disertai sindroma malaria (menggigil, berkeringat, myalgia, sakit kepala, splenomegali, dll), diagnosis yang pertama terlintas dalam kepala saya adalah malaria sebelum memikirkan diagnosis banding yang lain. Mungkin hal ini juga dialami oleh sejawat yang bekerja di daerah endemis malaria yang lain. Dalam kenyataannya banyak pasien dengan gejala-gejala tersebut ternyata bukan malaria setelah dilakukan pemeriksaan apus darah tepi (dalam pengalaman saya, hal ini juga berkaitan dengan kemampuan mikroskopisnya).


Mungkin hasil penelitian  yang dilakukan di Afrika pada bulan Desember 2009 dapat membuktikan hal ini. 
"There was a considerable reduction of the proportion of malaria among fevers over time in Africa. This decline provides evidence for the policy change from presumptive anti-malarial treatment of all children with fever to laboratory diagnosis and treatment upon result. This should insure appropriate care of non-malaria fevers and rationale use of anti-malarials" 

Maybe it's time to rethinking our act to examine and treat malaria patients. Especially P2M guys out there :p
KZ6T9GFAWP2W

Pelayanan Kesehatan Online?

Pelayanan kesehatan dasar dengan cara online (e-visit) mulai diuji cobakan di Amerika dan hasilnya cukup menjanjikan :
"During the 2-year period, 4282 patients were registered for the service. Patients made 2531 online visits, and billings were made for 1159 patients. E-visits were submitted primarily by women during working hours and involved 294 different conditions. Of the 2531 e-visits, 62 (2%) included uploaded photographs, and 411 (16%) replaced nonbillable telephone protocols with billable encounters. The e-visits made office visits unnecessary in 1012 cases (40%); in 324 cases (13%), the patient was asked to schedule an appointment for a face-to-face encounter."
Sekarang aja udah begini, gimana 10 atau 20 tahun ke depan ya? Sementara kita disebagian daerah masih berkutat dengan upaya pemerataan pelayan kesehatan seperti ini.

Jumat, 03 September 2010

Berat Badan Bisa Menipu

Pertanyaan yang sering ditanyakan pasien usia lanjut tentang berat badan adalah: "kenapa ketika berat badan saya sama atau lebih ringan pada saat usia saya lebih muda tetapi ukuran pinggang saya bertambah?" atau pasien-pasien yang lebih 'tahu' sering bertanya "kenapa BMI (Body Mass Index) saya tidak bertambah, tetapi saya tampak lebih gemuk?"


Jawaban sederhananya, BMI merupakan ukuran yang kasar terhadap kegemukan seorang individu. BMI dihitung dengan cara membagi berat badan (Kg) dengan tinggi badan (M). Dengan metode pengukuran seperti ini, kita tidak dapat menentukan banyaknya lemak pada tubuh seseorang.

Jadi pengukuran apa yang bisa dilakukan dengan cepat yang dapat menggambarkan kegemukan seseorang? Jawabannya: pengukuran tebal lipatan kulit (TLK). Pengukuran TLK biasanya dilakukan dengan caliper, pada pria biasanya dilakukan pada: pinggang, dada dan perut. Pada wanita biasanya dilakukan pada pinggang dan tricep.


Kesimpulan yang menarik pada salah satu editorial Mayo Clinic tentang hubungan antara BMI dan gagal jantung:
"When BMI is divided into fat and lean mass components, a higher lean body mass and/or lower fat mass is independently associated with factors that are prognostically advantageous in CHF. Body mass index may not be a good indicator of adiposity and may in fact be a better surrogate for lean body mass in this population."
Jadi, apa gunanya BB dong? :p

Kamis, 02 September 2010

Latihan Membuat Anda Lebih Pintar

Dari artikel The New York Times, para peneliti membuktikan bahwa latihan dapat meningkatkan sel saraf pada otak tikus:
All of the mice showed this vivid proof of what’s known as “neurogenesis,” or the creation of new neurons. But the brains of the athletic mice in particular showed many more. These mice, the ones that scampered on running wheels, were producing two to three times as many new neurons as the mice that didn’t exercise.
Penelitian pada manusia juga menunjukkan hal yang sama:
This spring, neuroscientists at Columbia University in New York City published a study in which a group of men and women, ranging in age from 21 to 45, began working out for one hour four times a week. After 12 weeks, the test subjects, predictably, became more fit. Their VO2 max, the standard measure of how much oxygen a person takes in while exercising, rose significantly. 
But something else happened as a result of all those workouts: blood flowed at a much higher volume to a part of the brain responsible for neurogenesis. Functional M.R.I.’s showed that a portion of each person’s hippocampus received almost twice the blood volume as it did before. Scientists suspect that the blood pumping into that part of the brain was helping to produce fresh neurons.
Wah, gw harus tambah jadwal jogging, bisa jadi jenius gak ya? hehhehhe...

Sabtu, 28 Agustus 2010

Some Interesting Cases in my Daily Job







Maybe in other part of this world, you would not find something like this.