Jumat, 03 September 2010

Berat Badan Bisa Menipu

Pertanyaan yang sering ditanyakan pasien usia lanjut tentang berat badan adalah: "kenapa ketika berat badan saya sama atau lebih ringan pada saat usia saya lebih muda tetapi ukuran pinggang saya bertambah?" atau pasien-pasien yang lebih 'tahu' sering bertanya "kenapa BMI (Body Mass Index) saya tidak bertambah, tetapi saya tampak lebih gemuk?"


Jawaban sederhananya, BMI merupakan ukuran yang kasar terhadap kegemukan seorang individu. BMI dihitung dengan cara membagi berat badan (Kg) dengan tinggi badan (M). Dengan metode pengukuran seperti ini, kita tidak dapat menentukan banyaknya lemak pada tubuh seseorang.

Jadi pengukuran apa yang bisa dilakukan dengan cepat yang dapat menggambarkan kegemukan seseorang? Jawabannya: pengukuran tebal lipatan kulit (TLK). Pengukuran TLK biasanya dilakukan dengan caliper, pada pria biasanya dilakukan pada: pinggang, dada dan perut. Pada wanita biasanya dilakukan pada pinggang dan tricep.


Kesimpulan yang menarik pada salah satu editorial Mayo Clinic tentang hubungan antara BMI dan gagal jantung:
"When BMI is divided into fat and lean mass components, a higher lean body mass and/or lower fat mass is independently associated with factors that are prognostically advantageous in CHF. Body mass index may not be a good indicator of adiposity and may in fact be a better surrogate for lean body mass in this population."
Jadi, apa gunanya BB dong? :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar